AboutUs

Senin, Oktober 08, 2012

MORAL & ETIKA

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaanadat, tu adat kebiasaan.

K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :

1. nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.

2. kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik

3. ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.


Contoh Etika, Moral Dan Norma
a. Etika
Didaerah jawa terutama jawa tengah , kita harus membungkukkan badan ketika sedang lewat atau berjalan kaki didepan orang lain, terutama yang lebih tua.etika ini berlaku dengan maksud sebagai symbol penghormatan
b. Moral
Moral adalah hal yang berhubungan dengan kepribadian manusia itu sendiri.         
Contohnya : Seorang anak yg melalukan kekerasan terhadap orang lain. Ada 2 faktor yang mempengaruhi
baik contoh. linkungan internal maupun lingkungan eksternal. Akan tetapi yang sering terjadi lebih besar dipengaruhi oleh lingkungan eksternal.Seperti halnya dipengaruhi oleh pergaulan dengan sesama teman. Seharusnya orang tua dapat lebih berperan dalam mengarahkan proses pendidikan moral anaknya dan tidak bisa di serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah (lingkungan eksternal).Jika orang tua ikut berperan,maka perkembangan anak dapat terkontrol dengan baik tanpa ada penyimpangan-penyimpangan moral dalam kepribadian anak tersebut.
Sumber : http://massofa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar